Rabu, 06 Oktober 2010

To Day Spirit

MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK MENANG


“Anda Adalah Apa Yang Anda Pikirkan Dan Apa Yang Anda Lakukan Sehari-Hari. “ – Djajendra

Diri Anda seperti sebuah magnet besar yang akan menarik apa pun yang Anda pikirkan dan inginkan. Bila Anda menginginkan kemenangan atas semua rencana hidup Anda, maka Anda wajib memikirkan nilai–nilai kehidupan yang selaras dengan rencana Anda tersebut. Misal, Anda merencanakan untuk menjadi pribadi yang bahagia dan berkecukupan. Untuk itu, selain Anda harus berjuang dan bekerja keras mewujudkan rencana Anda tersebut, Anda juga harus berdisiplin tinggi untuk menanam nilai-nilai kehidupan yang menyatukan potensi diri Anda untuk menjadi bahagia dan berkecukupan.

Anda adalah apa yang Anda pikirkan dan apa yang Anda lakukan sehari-hari. Untuk memenangkan kehidupan Anda, Anda harus fokus pada tujuan Anda dan berdedikasi secara total untuk mencapai tujuan tersebut. Anda harus menikmati setiap proses menuju kemenangan. Sering sekali proses menuju kemenangan memiliki tantangan dan hambatan yang bisa turun-naik, atau mutar kiri-kanan, hingga memerlukan waktu yang lebih lama dari perkiraan Anda. Oleh karena itu, Anda tidak hanya cukup menjadi serius untuk mengatasi hambatan yang menghalangi proses Anda, tapi juga Anda harus menjadi lebih sabar, tegar, dan berdaya tahan tinggi terhadap hal apa pun.

Anda harus mengamati diri Anda sendiri dan mengarahkan diri Anda kepada peran dan fungsi positif. Jadilah pribadi yang secara konsisten berpikir dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai kehidupan yang Anda inginkan. Bila Anda ingin jujur, maka berpikir dan bertindaklah selalu untuk menjadi yang paling jujur.

Miliki gairah untuk melakukan hal-hal terbaik buat kehidupan Anda. Anda harus terus-menerus memotivasi diri sendiri dan mengembangkan semangat diri sendiri untuk mencapai semua hal yang Anda inginkan. Jangan pernah menyerah oleh hal apa pun, Anda harus menciptakan energi positif kepada setiap orang di sekitar Anda. Di saat Anda memiliki energi kemenangan, orang–orang akan datang dari berbagai penjuru kehidupan untuk mendukung energi kemenangan Anda.

Bertindaklah dengan cara-cara berkualitas untuk mencapai kemenangan. Tindakan harus diperjuangkan, harus dikerjakan dengan sepenuh hati. Tindakan membutuhkan motivasi dan gairah yang terfokus pada sasaran yang jelas. Jangan bertindak bila Anda belum memahami sasaran Anda dengan sempurna. Pelajari sasaran Anda dengan sesempurna mungkin, barulah Anda boleh bertindak dengan penuh semangat dan gairah.

Nikmati perjalanan Anda menuju kemenangan dengan senang hati. Anda harus selalu mengingatkan diri Anda untuk bersenang-senang dan menikmati setiap langkah Anda. Jadilah lebih riang dan anggaplah bahwa Anda pasti sampai pada tujuan hidup Anda. Miliki kepercayaan diri yang konsisten. Miliki intuisi yang memperkuat rasa percaya diri Anda. 
5 Tokoh Autodidak Sejati yang Sukses Mengubah Nasib

Apakah gagal melanjutkan sekolah menjauhkan kita dari sukses? Tokoh-tokoh berikut ini membuktikan bahwa belajar tak selalu harus di sekolah. Bahkan ketika sekolahnya gagal diselesaikan, mereka bisa belajar sendiri dari kehidupan yang dihadapinya dan meraih sukses luar biasa. Berikut ini mereka yang sukses luar biasa mengubah nasib dengan belajar secara autodidak.

1. Agatha Christie (1890 - 1976): Belajarnya Cuma di Rumah

Agatha Christie adalah penulis asal Inggris yang dikenal sebagai Master of The Mystery Novel atau Queen of Crime. Novel bergenre misterinya begitu terkenal ke seluruh dunia. Ia menulis 80-an novel. Sebanyak 30-an novelnya sudah diadaptasi ke dalam film.

Di manakah ia belajar hingga menjadi penulis yang begitu produktif? Ternyata Agatha hanya belajar di rumah. Sebenarnya di keluarganya, ia punya dua kakak yang kebetulan mendapat kesempatan sekolah formal. Sedangkan untuk Agatha, ibunya memilih untuk mengajari sendiri di rumah. Saat usia putrinya menginjak 8 tahun, sang ibu baru mendatangkan tutor ke rumah.

Ketika Perang Dunia I bergolak, Agatha bekerja menjadi perawat. Saat itu usianya baru belasan. Kemudian ia bekerja di apotek rumah sakit yang banyak mengilhami cerita soal racun dalam novel-novelnya di kemudian hari.


Novel pertamanya lahir setelah kakaknya, Madge, memberinya tantangan, apakah ia bisa menulis novel. Tantangan itu ia jawab dengan novel pertamanya berjudul "The Mysterious Affair at Styles" (Misteri di Styles). Dari sanalah ia meniti karier sebagai novelis.


2. Frederick Douglass (1818 - 1895): Budak yang Belajar Autodidak
Frederick adalah seorang budak asal Amerika Serikat, yang dilarang sekolah. Meski begitu ia pantang menyerah untuk belajar. Ia mulai dengan belajar membaca dari seorang aktivis gerakan pembebasan perbudakan. Ia belajar dari apa pun yang bisa ia baca. Untuk memperkaya ilmunya, Frederick selalu mencari kesempatan untuk berbicara dengan orang-orang yang pengetahuannya lebih tinggi darinya.

Terbukti belajarnya efektif, karena setelah bebas sebagai budak ia menjadi penulis hebat, orator ulung, dan pemimpin gerakan pembebasan perbudakan.


3. Lawrence Ellison (66 tahun): Membangun Oracle karena Terinspirasi sebuah Paper
Lawrence (Larry) Ellison adalah pendiri Oracle, perusahaan pembuat software terbesar kedua dunia saat ini. Seperti pengusaha di bidang teknologi informasi lainnya yang kebanyakan drop-out perguruan tinggi, Larry pun demikian. Ia keluar dari University of Illinois pada tahun keduanya kuliah. Setelah itu ia membangun kariernya sebagai ahli data system.


Ia tertarik mendirikan Oracle pada tahun 1977 setelah terinspirasi dari paper karya Edgar F. Codd mengenai database system berjudul "Relational Model of Data for Large Shared Data Banks."


4. Peter Jennings (1938 - 2005): Presenter Terkenal yang Tak Lulus SMA
Presenter terkenal CBC News ini sebenarnya tak lulus SMA. Jennings memulai kariernya sejak usia 9 tahun. Saat itu ia menjadi penyiar radio anak-anak di Kanada. Ayahnya yang juga penyiar radio CBC dan sedang bertugas di luar negeri berang ketika tahu anaknya jadi penyiar radio di tempatnya bekerja. Ayahnya memang tak menyukai nepotisme.

Kegiatan jadi penyiaran ciliknya tak lama. Peter lebih konsentrasi sekolah. Namun sekolahnya tak mulus. Malah ia sempat tak naik ke kelas 10. Menurut pengakuannya ia bosan belajar saat itu. SMA-nya pun tak tamat.

Ia sebenarnya ingin sekali menjadi penyiar seperti ayahnya. Namun kesempatan itu tak mudah ia dapat. Ia lebih dulu bekerja di bank dan sempat aktif di teater setempat.


Baru pada usia 21 tahun ia bisa meraih impiannya menjadi penyiar radio. Setelah itu kariernya terus menanjak dengan semangat autodidaknya yang tinggi hingga kemudian menjadi wartawan dan penyiar televisi kenamaan AS.


5. Anthony Robbins (50 tahun): Bekerja Sambil Belajar dari Pembicara Ternama
Ia hanya tamat SMA dan memulai kariernya dengan cara mempromosikan seminar yang diadakan Jim Rohn. Saat itu usianya baru 18 tahun. Ia memanfaatkan kedekatan dengan Jim Rohn untuk belajar "happiness and success life". Tak heran jika ia tak segan menyebut Jim Rohn sebagai mentor pertamanya.

Pada usia 22 tahun, Anthony Robbins mulai belajar Neuro-Linguistic Programming (NLP) secara informal dari penciptanya, John Grinder. Setelah belajar dari tokoh lain yang juga secara informal, Robbins akhirnya bisa mengembangkan ilmu NLP menjadi ilmu baru yang disebutnya Neuro-Associative Conditioning (NAC).

Dengan belajar yang bisa disebut autodidak (bukan di bangku sekolah atau perguruan tinggi), Robbins akhirnya menjadi penulis buku laris dan motivator terkenal di dunia. Ia sudah berbicara di hadapan lebih dari 50 juta orang di lebih dari 50 negara.

Jangan heran, dari sisi finansial, dari semula pemuda miskin, Robbins menjadi pembicara dengan tarif tinggi. Dalam kariernya ia pernah menjadi salah satu penasihat (mantan) Presiden AS Bill Clinton. 
Proses = Sukses

Business Warriors yang Perkasa …
Seringkali kita tidak menyadari bahwa setiap PROSES dalam kehidupan itu berarti menambah atau bahkan melipat gandakan ke SUKSES an kita.

Banyak sekali orang coba-coba mulai “MENOLAK” PROSES dan MENGGANTIKANNYA dengan cara INSTAN.

TETAPI …

Pernahkah terpikirkan oleh kita kalau SEGALA SESUATU yang INSTAN itu juga terdiri dari SERANGKAIAN PROSES...?

Contohnya : Kopi Instan, Susu Instan, dll – itu TETAP SAJA memerlukan SERANGKAIAN PROSES yang terdiri dari PROSES PRODUKSI hingga PROSES PENYAJIANNYA sebelum dapat Anda NIKMATI bukan...?

Ketika satu sachet KOPI INSTANT itu akan kita nikmati, kita harus merebus air terlebih dahulu, kita HARUS menyalakan KOMPOR GAS terlebih dulu, dan kalau kebetulan GAS ELPIJI nya HABIS – kita HARUS membeli GAS terlebih dahulu bukan...?

Demikian pula dengan KESUKSESAN yang didambakan setiap orang juga HARUS melalui SERANGKAIAN PROSES – sekalipun seandainya ADA CARA untuk mencapai KESUKSESAN dengan CARA INSTAN, saya yakin itupun tentunya memerlukan serangkaian PROSES untuk menuju pada KESUKSESAN itu.

Business Warriors yang PERKASA …
Hari ini kita memahami, bahwa :

MENOLAK PROSES = MENOLAK SUKSES

TIDAK ADA yang NAMANYA INSTAN yang TANPA MELALUI SERANGKAIAN PROSES …

Dengan satu kata lain …

Kalau kita MAU SUKSES ya HARUS MAU “DI PROSES

REFLEKSI
Apa yang Kita Kerjakan, Itu yang Kita Dapat
Ada seorang tukang bangunan yang sudah bekerja selama puluhan tahun. Suatu hari, ia mengajukan pensiun kepada mandornya dengan alasan ingin menikmati hari tua. Awalnya si mandor keberatan dengan permintaan tukang itu. Tapi karena terus didesak, akhirnya si mandor menyetujui pensiun tukang itu. Namun si mandor meminta agar tukang itu untuk membangun sebuah rumah terakhir, sebelum ia pensiun. Si tukang merasa keberatan dengan permintaan mandornya. Namun karena terus didesak dengan alasan persahabatan, tukang itupun akhirnya mau mengabulkan permintaan mandornya.

Akan tetapi fikiran tukang itu sudah tidak fokus. Akhirnya ia mengerjakan pembangunan rumah secara apa adanya. Kalau biasanya untuk membangun satu rumah perlu waktu 2 bulan, kali ini hanya 1 bulan, biasanya dicat 2 kali kali ini hanya 1 kali, pintu dan jendelapun dipasang dengan asal-asalan. Akhirnya selesailah rumah itu.

Tukang menemui mandornya, untuk menyerahkan kunci rumah tersebut. Lalu mandor berkata, “Ambillah kunci rumah ini, rumah ini adalah hadiah pensiun untukmu”. Tiba-tiba tubuh tukang itu menjadi lemas, ia sangat menyesal.

Pesan dari cerita ini adalah: Apapun yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita. Kalau mengerjakan sesuatu setengah-setengah, maka hasilnya akan kembali kepada kita setengah. Tapi kalau kita melakukan sesuatu dengan sungguh dan berkualitas, maka hasil yang akan kita dapatkan juga akan berkualitas.
UANG DAN KEKUATANNYA
Uang adalah sebuah kekuatan yang sangat dahsyat, tanpa uang orang-orang mudah panik dan mudah tergoncangkan oleh godaan kehidupan. Uang diperlukan untuk menenangkan perasaan, merawat kesehatan, mencukupi kebutuhan hidup, membeli kehormatan dan mendapatkan kekuasaan.

Uang harus dimanfaatkan secara bijaksana melalui kekuatan kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan ekonomi. Tanpa ketiga kecerdasan tersebut Anda akan merasa tidak bahagia bersama uang Anda.

Uang dapat Anda simpan dalam berbagai wujud harta. Bila Anda boros dan tidak cerdas mengelola uang, maka uang Anda akan berkurang. Oleh karena itu, Anda harus berusaha terus-menerus untuk mendapatkan uang. Lalu, menyimpan uang dalam berbagai wujud harta, serta tidak membelanjakan uang secara berlebihan untuk hal-hal konsumtif.

Dalam proses pencarian uang, Anda tidak boleh mengorbankan kehidupan, kesehatan, kebebasan, hubungan, dan kebahagiaan Anda. Sebab, pada akhirnya uang yang Anda dapatkan tersebut bertujuan untuk melengkapi kehidupan Anda dengan lebih manusiawi.

Uang adalah salah satu kekuatan diantara kekuatan-kekuatan lain. Pastikan Anda tidak merasa terlalu kuat bersama uang-uang Anda, sebab kekuatan-kekuatan lain di luar kekuatan uang dapat mengurangi kekuatan uang Anda. Semakin banyak uang yang Anda miliki, semakin rendah hatilah untuk menjalani kehidupan yang sederhana. Anda tidak perlu memamerkan kepada siapa pun tentang kekayaan dan uang-uang Anda. Semakin Anda memamerkan kekayaan, maka batin Anda akan semakin miskin, dan pada akhirnya Anda tidak akan merasa bahagia bersama hidup Anda.
The Power of Change

Saat ini ketidakpastian melanda dunia. Karena itu diperlukan Kebangkitan atau perubahan. Perubahan tidak selalu bisa diterima oleh banyak orang. Namun demikian untuk sesuatu dengan hasil baik maka perubahan perlu dilakukan.

Perubahan di masa yang penuh ketidakpastian ini seharusnya dilakukan dengan aktif, kreatif dan terus menerus. Untuk itu harus juga ditanamkan keyakinan dan kembali lagi perubahan paradigma.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan perubahan adalah riset, survey dan sosialisasi yaitu meyakinkan orang lain bahwa perubahan ini diperuntukkan bagi hal yang lebih baik. Pemaksaan juga diperlukan dalam sebuah perubahan karena pada dasarnya perubahan bukanlah hal yang mudah.

Perubahan mungkin tidak harus dilakukan seluruhnya hal ini pun bisa dilakukan secara sedikit demi sedikit.
Namun demikian kita harus memikirkan dampaknya secara jangka panjang, karena disadari atau tidak ini akan berdampak keseluruhan.

Filososi sate untuk sebuah perubahan : Ketika kita tengah membakar sate, daging itu akan mengalami penderitaan berupa pembakaran. Namun ketika sate itu telah matang dibakar, maka rasanya akan jauh lebih enak dibanding ketika sate itu masih berupa daging mentah. 

Kepercayaan Diri

Posted by
Alkisah, ada seorang pengusaha yang cukup terpandang di sebuah kota. Suatu ketika, dia ingin pergi berlibur ke desa kelahiran ayahnya untuk istirahat sejenak dari kepenatan pekerjaan. Selain rehat sejenak, di sana ia juga ingin menemui kakeknya yang masih tinggal di desa tersebut.

Ia ingin mengunjungi kakeknya karena memang hubungan di antara mereka cukup dekat, meski belakangan ini mereka jarang bertemu. Tak jarang, bila sedang dirundung masalah, si pengusaha muda mencari dan mendapat banyak nasihat dari kakeknya.

Sesampai di desa tersebut, setelah berkangen-kangenan sejenak, si kakek segera bisa menangkap maksud kedatangan cucunya. Itu terlihat dari sikap dan raut wajah cucunya. Sunggingan senyum yang seperti dipaksakan di wajah cucunya tak bisa menyembunyikan raut kegelisahan.

Maka, keesokan pagi, tanpa basa-basi, kakek pun segera menegur sang cucu di tengah percakapan mereka. "Cucuku. Kedatanganmu kemari pasti ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan dengan kakek. Ayo, tidak perlu basa-basi lagi, ceritakan saja kepada kakekmu ini. Biarpun sudah tua begini, kakekmu belum pikun dan masih bisa menjadi tempat curhatmu seperti dulu."

Sambil tersenyum malu si pemuda menjawab, "Kakek memang hebat. Tidak ada persoalan yang bisa kusembunyikan. Begini kek, Kakek kan tahu, usahaku saat ini cukup maju. Semua hasil yang kuperoleh adalah berkat modal dan bimbingan ayah kepadaku. Kakek juga tahu, aku menikahi istri yang cantik dan pandai. Di sekolah dulu, dia selalu menjadi juara dan primadona. Sekarang pun berkat bantuannya, banyak proyek yang bisa kita dapatkan sehingga usaha kita berkembang semakin besar. Tapi..." Tiba-tiba si pemuda terdiam sejenak, tak meneruskan kalimatnya. Ia hanya terlihat menerawang.

Kakeknya pun kemudian menyela. "Bukankah semua yang kamu ceritakan tadi bagus adanya? Kakek belum mengerti masalahmu ada dimana?" Kejar si kakek yang ingin tahu apa yang membuat cucunya terlihat gelisah.

"Jujur saja Kek. Saya merasa tidak percaya diri, bahkan minder bila berhadapan dengan orang asing. Saya merasa, hasil usaha yang telah dicapai adalah karena kontribusi orang-orang di sekitar saya. Dan, sepertinya orang-orang pun menilainya begitu. Saya hanyalah sekadar orang yang beruntung, berada di tempat dan saat yang tepat serta mempunyai pendamping yang tepat pula. Sungguh, saya merasa tertekan dengan kondisi itu," kata si pemuda menunduk lesu.

"Cucuku. Coba pikir baik-baik. Seperti katamu tadi, kamu berhasil karena berada di tempat, saat, dan dengan pendamping yang tepat dan benar. Nah, jika tempat, waktu dan pendamping itu tanpa adanya dirimu sendiri, apakah ada keberhasilan ini? Justru kunci suksesnya ada di dirimu sendiri, cucuku..."

Mendengar jawaban tersebut, si pemuda pun merenung sejenak. Tiba-tiba, ia pun berseru, "Waduh Kek... Saya kok tidak pernah menyadari hal ini sebelumnya ya? Semua keberhasilan ini tanpa saya tidak akan ada. Terima kasih atas pelajarannya kek. Sekarang saya merasa jauh lebih baik dan lebih percaya diri."

Pembaca yang budiman,

Sungguh, kita akan sangat menderita jika kita terbenam dalam sikap rendah diri hingga tak punya kepercayaan diri. Padahal sejatinya, di manapun dan kapan pun kita berada, jika kita menyadari hakekat kemampuan diri, pastilah masing-masing kita memiliki peranan, tanggung jawab dan prestasi yang sudah dikerjakan.

Memang, tidak ada sesuatu prestasi yang luar biasa yang bisa tercipta tanpa bantuan orang lain. Namun, kita juga harus memiliki citra diri yang sehat, mampu menghargai diri sendiri serta dapat membangun kepercayaan diri dengan usaha yang telah kita buktikan.

Dengan mengembangkan citra diri yang positif, maka kita akan memiliki pula, yakni kepercayaan diri yang sehat, bisa menghargai orang lain dan diri sendiri, dan mampu menempatkan diri di mana pun kita bergaul dengan simpatik, gembira dan menyenangkan. Dengan begitu, kebahagiaan akan selalu kita dapatkan.

Andrie Wongso

Kegagalan adalah Ibu Kandung dari Kesuksesan

Posted by
Dalam mengembangkan usaha bisnis atau karir yang sedang kita perjuangkan, sudah sewajarnya kita berharap semua bisa berjalan lancar tanpa hambatan dan kesulitan yang berarti, tetapi dalam proses perjalanannya tidak jarang kita dihadapkan pada kondisi sulit yang muncul silih berganti.
Saat kondisi sulit menghadang kita, tidak perlu ditanggapi dengan sikap pesimis dan terbeban. Perlu kita yakini dan kita sadari bahwa di setiap kesulitan yang mampu kita atasi, maka bersamaan itu pula akan muncul kesempatan baru yang memungkinkan kita melanjutkan dan memperjuangkan usaha kita hingga mencapai kesuksesan.
Tetapi di dalam kenyataannya yang sering terjadi, pada saat kita dihadapkan pada kesulitan, rintangan, kesalahan dan problem yang bermunculan, fighting spirit kita menjadi turun, rapuh, dan mudah menyerah; semuanya terasa begitu berat dan membebani mental, bahkan tidak jarang membuat kita merasa gagal, frustasi, depresi, putus asa, menganggap ini semua merupakan suratan nasib yang memang harus kita alami.
Mengapa kita mudah menyerah? Mengapa kita cepat merasa gagal? Sebenarnya perasaan di atas ini adalah akibat dari hasil pikiran atau kesadaran tentang proses perjuangan hidup ini yang belum matang.
Jangankan cuma kesulitan yang menghadang, sekalipun kita mengalami kegagalan, ingat setiap kegagalan pasti punya nilai pendidikan tersendiri, seperti kata bijak Mandarin : , kegagalan adalah ibu kandung dari kesuksesan.
Kita perlu menyadari bahwa kesulitan, kegagalan adalah bagian dari dinamika kehidupan kita. Setiap kegagalan pasti akan membawa hikmah yang setimpal. Kesuksesan sejati adalah kristalisasi dari berbagai macam kesulitan dan kegagalan yang mampu kita atasi.
Untuk itu kita dituntut mempunyai "Keuletan Extra". Keuletan yang berarti : tidak sekadar sabar, bertahan, apatis, pasif, pasrah, tetapi "Keuletan" yang di dalamnya mengandung sikap antusias, proaktif, gigih, tegar, berani untuk beraksi terus menerus.
Jika sikap mental "Keuletan" di atas dapat dipraktekan di setiap tantangan yang muncul, sampai menjadi kebiasaan di kehidupan kita, maka kita akan sadar bahwa hanya melalui Kelemahan, Kesulitan, Kesalahan bahkan kegagalan, barulah kita mempunyai kesempatan untuk mematangkan mental dan menjadi dewasa melalui BELAJAR DALAM ARTI YANG SEBENARNYA.

Pembaca yang budiman,
Saya yang telah kenyang mengunyah kesulitan dan kegagalan, telah menganggap semua ini sebagai vitamin kesuksesan. Bagi setiap orang yang mau sukses tidak mungkin bias bebas dari kegagalan, tidak ada kesuksesan sejati bisa berdiri tegak tanpa kemampuan mengatasi semua kesulitan ataupun kegagalan. Maka, memang benar dan tepat bobot dari kata pepatah klasik "". Kegagalan adalah ibu kandung dari kesuksesan.

Mulailah keberhasilan Anda dari mana pun Anda berada.

Posted by
Apapun yang terjadi kepada Anda,
akan tetap menjadi sesuatu yang menguatkan Anda,
bila Anda tidak mengijinkannya untuk melemahkan Anda.

Maka mulailah dari tempat di mana Anda berada, dan mulailah sekarang.

Anda sampai, hanya karena Anda berangkat.

Dan ingatlah, bahwa

Batas waktu itu dibuat bukan karena Anda harus selesai, tetapi karena Anda harus segera memulai.

Dan setelah pengertian ini mendapatkan tempat yang kuat di hati Anda, perjelaslah bagi diri Anda sendiri, bahwa

Keberhasilan Anda ada pada tempat yang lebih tinggi dari yang sedang Anda kerjakan sekarang.

Kemudian,
janganlah berlaku seperti orang yang mengeluhkan apa saja yang tidak terlihat di dalam sebuah gambar,

Berfokuslah pada yang telah jelas terlihat,
karena dari sana lah Anda mencapai tempat-tempat yang belum terlihat bahkan oleh imajinasi Anda.

Lalu bekerja keraslah dalam kedamaian bahwa Anda telah melakukan yang benar.

Janganlah berupaya menjelaskan mengapa Anda tidak mencapai yang belum Anda capai.
Bekerjalah untuk mencapai yang telah jelas bagi Anda.

Maka,

Mulailah keberhasilan Anda dari mana pun Anda berada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar