Jumat, 08 Oktober 2010

DAIHATSU PEMALANG : TIPS

Merawat Mobil Baru


   
Mungkin terasa aneh melakukan perawatan pada mobil baru. Tapi ternyata tidak juga, pasalnya melakukan perawatan pada unit yang masih segar itu berarti membuat mobil bisa bertahan bagus untuk jangka waktu lama. Terlebih lagi konsumen di sini, semakin hari semakin cerdas perlunya merawat mobil kesayangannya. Baik itu perawatan eksterior atau pun interior.

Muaranya memang menjadikan mobil baru Anda tetap terawat sehingga selalu bisa diandalkan. Berikut beberapa cara dalam merawat kendaraan baru Anda.

 Kaca film
Aplikasi kaca film ini bisa sebagai cara merawat kendaraan khususnya sektor interior. Terlebih lagi, iklim Indonesia yang cukup terik. “Pada mobil tak berkaca film, tingkat kerusakan pada interior cenderung dominan, ketimbang mengaplikasikan kaca film,” urai Edwin E. Pramudya, Senior Marketing Analyst Building Safety Solution Dept.  PT 3M Indonesia.

Artinya, agar interior terjaga dari ganasnya terik mentari sebaiknya mengaplikasikan window film  yang pas bagi Anda.

Cuci mobil
Lakukan secara berkala, jangan pernah membiarkan mobil kusam terlalu lama. Cara ini bisa dilakukan sendiri atau pergi ke jasa pencucian mobil. Nah, bila ingin melakukan sendiri pastikan melakukannya dari bagian yang terlihat baru dilanjutkan ke bagian yang sulit dijangkau.

Untuk penggunaan sampo, gunakan pola atas-bawah ketimbang gerakan melingkar. Hal itu mencegah muncul tanda yang tak diinginkan. Untuk menjaga bodi mobil tetap apik jangan menggunakan pembersih yang mengandung deterjen, tapi gunakan pembersih khusus untuk mobil.

Waxing
Langkah berikutnya melapisi bodi mobil dengan wax.  Hal ini dimaksudkan agar cat tetap tampak bagus dan bodi terhindar dari karat. Proses waxing  ini bisa dilakukan sendiri atau bisa juga datang saja ke salon mobil. Tapi bila ingin mengerjakan sendiri pakailah wax  dengan bahan dasar air agar tidak ada efek samping. Tak lupa memperhatikan benar pemakaian yang tepat dan benar.

Antikarat
Umumnya mobil baru bebas dari korosi. Nah, agar benar-benar terbebas dari karat bisa mengaplikasi sistem antikarat yang ditawarkan. Baik itu konvensional ataupun elektronik. Hal ini tentunya memberikan keuntungan lebih karena membuat mobil tak gampang diserang karat dan juga nilai tambah terasa bila Anda ingin menjualnya kembali.

Cover mobil
Berniat tak menggunakan mobil dalam waktu tertentu, sebaiknya disimpan di garasi atau tempat yang sejuk. Apabila kebetulan di rumah belum tersedia garasi, gunakanlah penutup mobil. Langkah ini ampuh dari serbuan debu dan juga kotoran serangga atau burung yang bisa saja hinggap di mobil Anda.

Vakum dan perawatan interior
Membersihkan sektor interior merupakan menu wajib. Apalagi bila setiap hari beraktivitas di dalam kendaraan. Setidaknya lakukan pembersihan atau vacuum interior seminggu sekali. Langkah ini untuk menekan bersemayamnya debu. Bila kebetulan terjadi tumpahan atau noda pada jok mobil, gunakan pembersih yang sesuai dengan jok mobil Anda, kulit atau fabric.  Interior terjaga kebersihan dan kerapihannya membuat berkendara pun nyaman.

Sistem power window
Teknologi power window  memang memudahkan penumpang membuka dan menutup jendela. Hanya saja, dengan kondisi cuaca yang berdebu acap kali membuat proses membuka jendela sangat jarang dilakukan. Padahal, mendiamkan power window  tak beraktivitas pun malah menimbulkan masalah. Karet kaca dan mekanisme penggeraknya bisa macet. Untuk itu, operasikan sejenak sistem power window  saat melakukan pre-trip inspection,  sebelum beraktivitas.

Patuhi standar bbm mobil
Mungkin hal ini simpel tapi sulit dilakukan. Terlebih lagi harga bbm bermutu atau non subsidi lebih mahal ketimbang premium. Alhasil, daripada rugi memakai bbm sesuai standar yang ditetapkan maka premium pun dikonsumsi.

Memang masalah yang timbul bagi mobil sekarang dengan mengonsumsi Premium tanpa timbal (unleaded) hanya mobil mengalami drop tenaga saat berjalan. Tapi lama kelamaan pun malah tidak baik. Apalagi bila mobil Anda merupakan mobil yang masuk kategori ramah lingkungan.

Kadar oktan yang lebih rendah dari spesifikasi yang ditetapkan pabrikan juga membuat mesin bekerja keras menyesuaikan performa sesuai asupan bbm-nya. Mudah untuk melihat klasifikasi bbm yang cocok untuk mobil, biasanya produk Eropa akan terinformasikan di penutup bensin. Atau bisa juga dibaca di buku manualnya.

Periodical maintenance pun wajib
Bukan berarti dengan melakukan tips di atas maka mobil baru Anda pun terbebas masalah. Periodical Maintenance  atau kondang dikenal perawatan berkala yang diberikan pihak ATPM pun wajib dilakukan. Hal ini berkaitan dengan jaminan purna jual yang diberikan. Dengan begitu, kondisi mobil Anda sebenarnya bisa tetap terpantau, dan kini setiap pengecekan terekam dalam data base yang mana bisa dijadikan sebagai riwayat hidup mobil Anda.

Dari informasi itu akan diperoleh kondisi mobil Anda sehat atau tidak. Jadi lakukan selalu perawatan berkala agar mobil tetap fit.


Perawatan Pelek

   
Meski kerap menjadi pusat perhatian, justru pelek mobil mudah sekali kotor. Debu, aspal, jamur dan serbuk rem dengan mudahnya menempel di permukaan pelek. Bila tak segera dibersihkan, kotoran ini bisa menyebabkan noda yang sulit dihilangkan. Namun kini banyak produk pembersih pelek (wheel cleaner) yang beredar di pasaran, sehingga proses pembersihan pun semakin mudah dan hasilnya lebih baik.

Ketika hendak mencuci pelek, Anda mesti memperhatikan bahan dasar pelek. Ada yang dibuat dari pelat besi dan ada pula yang dari logam campuran (alloy). Pelek alloy  sebaiknya tidak dicuci dengan pembersih yang mengandung zat korosif yang bisa mengundang efek karat di kemudian hari. 

Sejatinya perawatan rutin ini dilakukan minimal seminggu sekali agar kotoran masih bisa dihilangkan. Dengan perawatan teratur, niscaya pelek bersih Anda akan selalu menjadi modal rasa percaya diri Anda saat berkendara.

Bahan-bahan yang dibutuhkan:
•    Cairan pembersih pelek dan multiwash
•    Sikat bulat (wheel cleaner brush)
•    Sikat
•    Chamois
•    Kain lap kering

Proses membersihkan pelek
1.    Siram dan semprotkan air di sekujur roda secara merata, baik di pelek maupun ban.

2.    Campurkan cairan multiwash  untuk pembersihan tahap awal. Kemudian  bersihkan sela-sela pelek dengan sikat bulat (wheel brush) dan bilas dengan air.

3.    Sebaiknya, bersihkan lebih dulu bagian yang tersembunyi untuk mencoba cairan pembersih pelek. Terutama jika pembersih pelek ini memiliki sifat korosif. Sehingga bila ada perubahan warna, penggunaannya tak dilanjuutkan.

4.    Bila oke, semprotkan cairan pembersih pelek (wheel cleaner) ke seluruh bagian pelek. Upayakan cairan tersebut bisa menjangkau sela-sela pelek.

5.    Pergunakan wheel brush  untuk membantu mengusir kotoran yang masih membandel.

6.    Bilas dengan air untuk mengantar kotoran yang masih tersisa.

7.    Terakhir adalah tahap pengeringan. Gunakan lap kering atau chamois  untuk mengelap sisa-sisa butiran air yang masih melekat.

Lakukan dari bawah ke atas
Banyaknya produk semprotan bertekanan tinggi (high pressure) di pasaran kian memudahkan proses perawatan mobil. Termasuk ritual pembersihan pelek.

Sayang, pada praktiknya kerap penggunaan alat tidak dialkukan dengan tepat. Oleh sebab itu, perlu juga pengetahuan yang benar, baik cara maupun aplikasinya.

Upayakan setelah dibasahi, bagian pelek cukup dibubuhi cairan multiwash  di seluruh sela-selanya. Atur nosel dengan semprotan menyebar. Kemudian, semprot dari bawah ke atas agar cairan kimia bereaksi optimal bersamaan dengan tekanan air yang datang. Jangan sebaliknya. 

Membersihkan Mobil Di Musim Penghujan

Banyak pemilik yang selalu ingin penampilan mobil kesayangannya selalu prima, baik di luar maupun bagian dalam. Tetapi iklim negara kita dengan curah hujan tinggi membuat sulit untuk menjaganya. Sering kali hujan turun hanya sesaat setelah mobil dicuci sehingga pekerjaan itu terasa sia-sia. Seperti saat ini.

Ada lagi yang lebih menyebalkan. Mobil tersiram hujan seusai masuk salon atau setelah Anda berkeringat melapisi permukaan catnya dengan wax.  Terbayang kesalnya hati.

Makanya selama musim penghujan, ada bagusnya jika Anda beralih ke produk-produk car care  yang serba-instan. Meski hasilnya tak bisa sebaik produk car care  konvensional, namun pengaplikasiannya lebih cepat dan tidak terlalu menguras tenaga.

Berikut beberapa produk car care  yang bisa Anda manfaatkan di musim hujan ini.

 Sampo mobil 2 in 1
Saat ini sudah banyak beredar sampo mobil yang mengandung wax.  Sampo ini memang tidak begitu saja membuat cat mengilap seperti setelah di-wax.  Tetapi sampo jenis ini cukup efektif menjaga lapisan wax  yang sudah ada agar tidak lekas pudar, sehingga butiran air tak mudah menempel dan menimbulkan bercak.

Hampir semua produsen car care  - antara lain Turtle Wax, Kit, Rain-X, Meguiar’s - membuat produk sampo semacam ini. Cirinya adalah istilah seperti Wash & Wax, Wash and Glow atau 2-in-1 di kemasannya.

Self dry car wash system
Langkah yang juga menguras tenaga saat mencuci mobil adalah saat pengeringan. Padahal jika tidak dikeringkan, butiran air akan mengering sendiri dengan meninggalkan bekas yang akan menjadi jamur.

Mengatasi hal ini dibuatlah sampo yang bisa meminimalkan efek bercak pada permukaan cat setelah mobil dicuci. Istilah yang umum digunakan untuk sampo jenis ini adalah Self Dry Car Wash. Salah satunya adalah buatan Rain-X yang aplikasinya lebih praktis karena kemasannya sudah dilengkapi nosel untuk slang air.

Tar and bug remover
Seringkali cipratan ban membuat percikan aspal atau minyak menempel di permukaan cat, khususnya di bagian bodi di belakang roda. Membersihkan kotoran semacam ini dengan minyak tanah memang paling efektif, namun setelahnya masih harus ada sati proses lagi, yaitu menghilangkan bekas minyak tanah itu dari permukaan cat.

Dengan tar and bug remover,  proses membersihkan cipratan kotoran jalan ini bisa lebih cepat. Pengaplikasiannya sama dengan wax  semprot: bubuhkan dan seka dengan lap bersih. Selain untuk aspal, biasanya produk ini juga mampu membersihkan serangga yang menempel di bagian depan mobil.

Wax praktis
Tidak ada salahnya kalau Anda rajin melapisi wax  pada permukaan cat di waktu luang setiap akhir minggu. Dengan adanya lapisan wax,  butiran air tidak mudah menempel dan menjadi jamur pada permukaan cat. Masalahnya, memoles mobil dengan wax  memakan waktu dan tenaga cukup banyak.

Problem ini bisa diatasi dengan serangkaian produk wax  praktis yang bisa dijumpai di pasaran. Paling banyak adalah jenis wax  semprot dari berbagai merek seperti Meguiar’s, Mothers, Turtle Wax dan sebagainya dengan harga puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Dengan produk ini, proses pelapisan wax  bisa berlangsung jauh lebih cepat.

Anda hanya perlu menyemprotkannya ke permukaan cat lalu mengelapnya hingga kering dan bersih. Karena bentuknya yang cair, wax  bisa diseka dengan sedikit tenaga karena lap tidak terlalu serat di permukaan cat. Gunakan lap katun yang halus, atau bisa juga dengan kain microfiber.

Jenis lain wax  praktis adalah wet wax  yang digunakan sesudah mobil dibilas, dan selanjutnya diseka bersamaan dengan langkah Anda mengeringkan permukaan cat.

Semir ban semprot (foam)
Tentu Anda sudah familier dengan produk instan ini. Pembersih sekaligus semir ban ini berbentuk foam  atau busa dalam kemasan kaleng semprot. Contohnya adalah KIT Black Magic. Selain itu ada juga produk dari merek-merek lain.

Meski kemampuan membersihkannya tak bisa sebaik jika kita mencuci ban dengan cara konvensional, aplikasinya sangat cepat dan praktis. Bahkan tak diperlukan lagi sikat atau spons untuk membersihkan kotoran di ban. Cukup dengan menyemprotkannya ke dinding ban, lalu diamkan. Busa pembersih akan bekerja dan menghasilkan ban yang hitam mengilap.

Leather cleaner and conditioner semprot
Hujan juga sering membuat lapisan kulit di interior - baik jok maupun panel pintu - kotor akibat terkena sepatu atau tangan. Anda cukup menyemprotkan produk praktis ini ke bagian yang kotor, dan kulit pun kembali bersih serta tetap lembut karena biasanya sudah dilengkapi pelembab. Produk ini biasanya juga bisa diaplikasikan pada permukaan dasbor atau bagian-bagian interior lain, selama bukan kain, beledu atau suede  yang bersifat menyerap cairan.
 

6 Penyebab Kecelakaan Terbesar

 
Data PBB 5 tahun lalu menyebutkan, tingkat kematian di jalan raya dunia mencapai 1 juta orang per tahun. Dan lebih mengerikan bagi kita, tak kurang 85% di antaranya terjadi di negara berkembang. Indonesia sendiri ‘membuang’ 20 ribu nyawa per tahun di jalan raya, begitu menurut data kepolisian tahun 2009.

Sayangnya, di negara kita belum ada penelitian ilmiah untuk mengkaji penyebab dari tiap kecelakaan. Alhasil pencegahan yang efektif pun sulit dilakukan. Untungnya beberapa negara maju meneliti penyebab setiap kecelakaan dan mempublikasikan pada masyarakat.

Berikut ini adalah data dari NHTSA (National Highway Transportation Safety Board), yakni badan pemerintah Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas keselamatan di jalan raya. Dan inilah 6 penyebab utama kecelakaan yang berakibat fatal.

Peringkat disusun berdasarkan persentase kecelakaan yang diakibatkan hal tersebut, baik tunggal maupun gabungan. Saat sebuah kecelakaan disebabkan beberapa faktor, maka semua faktor itu akan diperhitungkan.

Sebisa mungkin waspadalah kepada 6 hal di bawah ini, terutama saat melakukan perjalanan mudik bersama keluarga.
6. Cuaca
Persentase fatalitas: 8%

Ada 2 hal yang menyebabkan kecelakaan karena cuaca menjadi lebih fatal. Pertama adalah daya pandang yang lebih terbatas, dan kondisi cengkeraman ke jalan yang memburuk dibandingkan saat cuaca normal.

Untuk Indonesia, tentu saja cuaca yang harus diwaspadai adalah ketika hujan deras. Kebiasaan menghidupkan lampu hazard  membuat risiko kecelakaan semakin tinggi. Karena membuat mata pengendara di belakang cepat lelah dan kepekaan terhadap lampu rem berkurang.

Jika biasanya jarak aman berkendara adalah 2 detik terhadap mobil depan, saat hujan tambahlah menjadi minimal 3 detik. Pasalnya, kemampuan ban untuk menghentikan laju mobil berkurang drastis di atas jalan basah.

5. Mengemudi agresif
Persentase fatalitas: 10%

Siapa saja yang dapat dikategorikan pengemudi agresif? Menurut NHTSA, pengemudi agresid adalah mereka yang mengemudikan mobil dengan egois, melewati batas kemampuan pribadi maupun mobil, tak memperdulikan peraturan dan keselamatan serta ceroboh.

Sedangkan aksi-aksi agresif yang tercatat sering menimbulkan kecelakaan fatal adalah membuntuti mobil terlalu dekat, menyerobot lampu lalu lintas, berpindah jalur terlalu sering, memepet pengemudi lain, serta mengerem mendadak.

Cara untuk mengatasi hal ini kembali pada diri kita masing-masing. Selama egoisme masih dipertahankan, selama itu pula kita menempatkan diri pada bahaya lebih besar. Bersikap positive thinking,  rendah hati, serta berangkat tepat waktu, dipercaya dapat meningkatkan ketenangan kita di jalan.

4. Kecepatan
Persentase fatalitas: 21%

Kecepatan mobil saat terjadi kecelakaan berkontribusi besar terhadap kuatnya gaya impak yang diterima mobil dan penumpangnya. Semakin besar gaya impak, mobil akan semakin remuk dan tubuh kita semakin rentan mengalami cedera luar maupun dalam.

Menurut penelitian NHTSA yang kerap melakukan crash test,  bila kita menaikkan kecepatan dari 80 km/jam ke 120 km/jam saja, energi yang menimpa tubuh kita saat kecelakaan bertambah lebih dari 2 kali.

Selain itu, kecepatan tinggi akan mengurangi waktu yang kita miliki untuk menghindari kecelakaan atau mengerem. Begitu pula dengan rem dan ban yang harus bekerja lebih keras dalam melambatkan mobil.

Untuk itu, jangan melewati batas kecepatan maksimum, dan perhatikan keadaan sekeliling Anda. Menyetarakan kecepatan dengan pengendara lain di sekitar kita juga meminimalkan risiko kecelakaan fatal.

3. Pengaruh alkohol atau obat-obatan
Persentase fatalitas: 30%

Menenggak alkohol atau mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis berlebih sama saja dengan menghilangkan sebagian besar dari kemampuan otak kita. Pengemudi dalam pengaruh alkohol akan mengalami kemunduran drastis dalam hal reaksi, perhitungan manuver, kepekaan pada kecepatan, serta kehalusan sensor motorik.

Melemahnya fungsi otak inilah yang membuat pengemudi mabuk seakan tidak memiliki rasa takut atau khawatir akan keselamatannya di jalan raya. Belum lagi, kondisi ini juga memudahkan emosi untuk terpancing, yang akan menambah faktor bahaya lebih besar lagi.

Di Amerika, tak kurang 30% kecelakaan fatal disebabkan pengemudi mabuk. Tapi pada saat weekend,  persentase ini meningkat hingga 53%. Wajar bila menilik konsumsi alkohol masyarakat meningkat pada Sabtu malam. Meski penenggak alkohol di Indonesia tak sebanyak negeri Paman Sam, tapi faktor penyebab kecelakaan satu ini tetap tak boleh diabaikan.

Selain alkohol, Anda juga mesti mewaspadai obat yang menimbulkan rasa kantuk seperti obat untuk flu atau batuk. Tidak setetespun boleh Anda konsumsi jika hendak mengemudi, karena reaksi kantuk setiap orang akan berbeda terhadap masing-masing obat.

2. Lelah dan mengantuk
Persentase fatalitas: 45%

Kedua faktor ini memiliki efek mirip dengan mabuk. Tapi dinilai lebih berbahaya karena lelah dan mengantuk ini bisa datang tanpa diduga dan bisa menimpa semua orang. Berbeda dengan mabuk, karena palakunya sadar ketika hendak minum.

Ciri-ciri kelelahan bisa dideteksi dari beberapa hal seperti mata berat dan sering menutup lama, penglihatan sulit fokus, sering menguap, gelisah, mobil berpindah jalur tanpa dikehendaki, atau sulit berkonsentrasi penuh ke jalan.

Penyebab utama kelelahan adalah mengemudi di luar jam biologis atau mengemudi jarak jauh usai kerja di kantor. Bila Anda hendak melakukan perjalanan mudik di luar jam biologis, dari beberapa hari sebelumnya biasakanlah untuk sedikit memutar jam biologis dan terjaga di jam yang sama dengan saat mengemudi nanti. Dan paling aman adalah membawa serta pengemudi pengganti yang layak.

1. Gangguan (distraction)
Persentase fatalitas: 55%

Inilah pembunuh nomor satu. Lebih dari setengah kecelakaan fatal yang terjadi disebabkan oleh konsentrasi pengemudi tidak 100% ke jalan raya namun terganggu oleh hal lainnya.

Gangguan bisa timbul dari dalam dan luar mobil. Jenis gangguan yang terdata sering menyebabkan kecelakaan di Amerika adalah menelepon atau SMS, mengalihkan mata ke arah selain jalan, mengatur audio, mengurusi anak di mobil, serta membaca koran atau dokumen.

Gangguan juga bisa diakibatkan oleh faktor psikologis yang menyebabkan pikiran kita tak bisa konsentrasi penuh ke jalan. Faktor psikologis yang bisa memengaruhi seperti masalah pribadi, trauma yang baru saja dialami di jalan baik terhadap pengendara lain maupun aparat, panik karena suatu hal atau terlambat hadir ke sebuah janji penting.

Cara mengatasi pembunuh nomor satu ini sebetulnya gampang diucapkan meski susah diterapkan. Curahkan 100% perhatian, pandangan dan konsentrasi pada aktivitas mengemudi. Atau ingat saja motto ini, “Good Driver, Just Drive.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar