Perlu diketahui bahwa saat kondisi basah maka jarak pengereman akan lebih panjang hampir 2 kali lipat dari jarak pengereman normal pada kondisi kering.
“Mobil yang melaju dengan kecepatan kurang lebih 80km/jam, pengereman membutuhkan butuh jarak 53 m untuk berhenti pada kondisi kering, sedangkan pada kondisi basah meningkat menjadi 106m,” ujar Wijaya Kusuma, trainer ORD Training Center Link: www.ordtraining.com
Berikut lima tips untuk mengurangi risiko kecelakaan mengemudi di saat hujan.
- Periksa tekanan ban. Ban yang kelebihan angin menyebabkan aquaplaning (ban kehilangan cengkraman karena lapisan air), dan handling yang tak terduga.
- Periksa tapak ban. Ban yang aus akan menambah jarak pengereman secara signifikan.
- Kecepatan rendah lebih rendah dibanding saat mengemudi normal dan jaga jarak aman dengan mobil di depan
- Bila kemudi mulai tidak responsif, ini pertanda mungkin Anda melaju terlalu cepat untuk kondisi tapak ban saat itu. turunkan kecepatan segera.
- Pastikan pembersih kaca depan cukup dan pastikan karet wiper anda berfungsi sempurna untuk dapat menyemprot air kotor dari mobil didepan yang akan mengotori kaca dan mengganggu daya pandang Anda.
1. Oli Mesin
Lihat angka di odometer untuk memastikan jarak yang telah Anda capai sepanjang liburan. Sesuaikan dengan batas penggantian oli akhir yang musti Anda lakukan. Bila telah melebihi batas rekomendasi mekanik, segera buat jadwal penggantian oli.
2. Rem
Periksa kondisi seluruh sistem rem. Pastikan tak ada suara-suara asing yang muncul saat pengereman. Lihat ke kolong mobil untuk memastikan tidak adanya minyak rem yang melumuri bagian luar sistem roda. Apabila terdeteksi adanya suara dan lumuran minyak rem dibagian luar, atur jadwal untuk pengecekan.
Lihat pula level minyak rem. Apabila berkurang, tambahkan. Anda musti curiga apabila pengurangan level minyak rem terjadi begitu cepat. Bisa jadi hal ini disebabkan kebocoran pada selang-selang minyak rem.
3. BanPerhatikan konsisi seluruh ban. Jalan berlubang yang Anda lalui sepanjang perjalanan mungkin telah merusaknya. Pengikisan yang terjadi pada permukaan ban juga patut Anda lihat. Apabila tidak rata, maka Anda harus melakukan balancing dan atau spooring roda. Jangan lupa memperhatikan tingkat tekanan angin di setiap roda. Periksa pula baut-baut roda yang mulai mengendur.
4. Kemudi
Jalan bergelombang atau rusak merupakan musuh besar bagi sistem kemudi mobil. Merasakan kerusakan pada sistem kemudi dapat dilakukan dengan mudah. Apabila terdapat gerakkan di lingkar kemudi yang terlalu renggang—sementara roda tidak bergerak ke samping—bisa dipastikan telah terjadi kerusakan teknis. Atur jadwal ke bengkel untuk pengecekan kemudi lebih seksama.
5. Suspensi
Beban berat yang Anda bawa selama mudik tentulan akan mempengaruhi kinerja sistem suspensi di kemudian hari. Apalagi sepanjang perjalanan Anda banyak melalui jalan rusak dan bergelombang. Gejala kerusakan suspensi dapat diketahui dengan menekan mobil mobil ke bawah. Apabila terjadi gerakan ayunan yang berulang-ulang, ini pertanda adanya pelemahan sistem shock breaker atau pegas. Selain itu, suspensi rusak umumnya menimbulkan suara ketika mobil dijalankan.
6. Air Conditioner (AC)
Untuk tetap memberikan kenyamanan maksimal, lakukan pengecekan pada AC. Udara kotor dan berdebu selama perjalanan bisa mempengaruhi kondisi teknis AC. Untuk membersihkan AC Anda bisa meminta pada instalatur AC mobil. Ingat, suhu AC yang tidak dingin bukan selamanya disebabkan oleh kekurangan freon.
7. Cuci
Kembalikan penampilan mobil Anda dengan mencuci secara detil dan seksama. Apabila Anda mengetahui mekanisme mencuci mobil yang tepat, boleh dilakukan sendiri di rumah. Namun saran kami, serahkan pekerjaan pada pencuci mobil profesional. Di tempat ini mereka bisa membersihkan secara detil, baik eksterior, interior hingga ruang mesin. Bahkan pemberih mobil profesional mampu memberikan formulasi guna menjaga permukaan cat bodi yang bertahan hingga tiga atau empat bulan ke depan.
TIPS/DP—Mendongkrak mobil terlihat sebagai sebuah pekerjaan mudah. Ya, memang begitu kenyataannya. Sayangnya, ketika pekerjaan ini dikaitkan dengan keselamatan, maka belum banyak pengguna mobil yang mengetahui prosedur yang semestinya.
Berikut ini DapurPacu.com akan memberikan poin-poin penting yang perlu diketahui dan dijalankan ketika mendongkrak mobil dengan aman:
Berikut ini DapurPacu.com akan memberikan poin-poin penting yang perlu diketahui dan dijalankan ketika mendongkrak mobil dengan aman:
1. Posisi
Parkir mobil di permukaan datar/rata. Ini penting agar titik tumpu mobil pada dongkrak tidak bergeser. Kemudian, luruskan posisi ban depan.
Parkir mobil di permukaan datar/rata. Ini penting agar titik tumpu mobil pada dongkrak tidak bergeser. Kemudian, luruskan posisi ban depan.
2. Hentikan
Lakuan beberapa tindakan agar mobil tidak bergerak maju atau mundur. Pertama, posisikan tuas transmisi pada posisi “P” (transmisi otomatis) atau dorong ke titik “gigi 1″ (transmisi manual). Kedua, tarik tuas rem parkir (biasa disebut rem tangan) atau injak pedal rem parkir (untuk mobil dengan rem parkir model pedal).
Lakuan beberapa tindakan agar mobil tidak bergerak maju atau mundur. Pertama, posisikan tuas transmisi pada posisi “P” (transmisi otomatis) atau dorong ke titik “gigi 1″ (transmisi manual). Kedua, tarik tuas rem parkir (biasa disebut rem tangan) atau injak pedal rem parkir (untuk mobil dengan rem parkir model pedal).
Supaya meningkatkan keselamatan, gunakan dua balok kayu atau batu bata merah sebagai pengganjal salah satu roda yang akan menjadi titik tumpu ketika mobil didongkak. Letakkan satu balok di depan roda, dn satu sisanya di belakang. Apabila Anda masih memiliki sepasang balok kayu, lakukan hal yang sama pada ban lain yang sejajar dengannya. Umpamanya, pada kedua ban depan atau pada kedua ban belakang yang akan menjadi tumpu.
3. Peralatan
Siapkan atau keluarkan peralatan, seperti dongkrak dan tongkat pengungkitnya dari dalam mobil.
Siapkan atau keluarkan peralatan, seperti dongkrak dan tongkat pengungkitnya dari dalam mobil.
4. Buku Manual
Lihat buku manual untuk posisi titik tumpu dongkrak terbaik pada mobil Anda. Langkah ini penting agar terhindar dari slip ketika Anda mendongkrak. Umumnya, titik terbaik untuk mendongkrak terdapat di antara batang gardan dekat suspensi atau pada bagian bawah bodi yang menjadi rangka utama.
Lihat buku manual untuk posisi titik tumpu dongkrak terbaik pada mobil Anda. Langkah ini penting agar terhindar dari slip ketika Anda mendongkrak. Umumnya, titik terbaik untuk mendongkrak terdapat di antara batang gardan dekat suspensi atau pada bagian bawah bodi yang menjadi rangka utama.
5. Hindari Masuk Kolong
Jangan pernah memasukkan tubuh atau bagian dari tubuh, seperti tangan, ke kolong mobil ketika mendongkrak. Ini perlu demi keselamatan Anda apabila terjadi dongkrak slip. Karena itu, gunakan tongkat pengungkit yang panjang sehingga Anda dapat memutarnya dari sisi mobil.
Jangan pernah memasukkan tubuh atau bagian dari tubuh, seperti tangan, ke kolong mobil ketika mendongkrak. Ini perlu demi keselamatan Anda apabila terjadi dongkrak slip. Karena itu, gunakan tongkat pengungkit yang panjang sehingga Anda dapat memutarnya dari sisi mobil.
6. Ketinggian
Naikkan dongkrak hingga ketinggian ban mencapai sekitar 15 cm. Hindari mendongkrak lebih tinggi guna mengurangi dampak gravitasi yang menyebabkan mobil mudah bergerak.
Naikkan dongkrak hingga ketinggian ban mencapai sekitar 15 cm. Hindari mendongkrak lebih tinggi guna mengurangi dampak gravitasi yang menyebabkan mobil mudah bergerak.
7. Turunkan
Setelah usai memperbaiki atau mengganti roda, putar tongkat pengungkit secara perlahan agar mobil turun dengan aman. Kemudian, kembalikan dongkrak ke tempat asal.
Setelah usai memperbaiki atau mengganti roda, putar tongkat pengungkit secara perlahan agar mobil turun dengan aman. Kemudian, kembalikan dongkrak ke tempat asal.
Catatan: Ketika melakukan pekerjaan mendongkrak, upayakan tidak ada orang atau anak-anak di dalam kabin.
© 2009 – 2010, Majalah Otomotif Online by. Dapurpacu.com. All rights reserved.
Terima kasih....
BalasHapusSangat bermanfaat...
Alamat kantornya di mana...?